-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Menulis Berita, Juga Kerja Humas Pemerintah

Senin, 14 April 2025 | Senin, April 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-13T19:05:13Z
iklan

Gusmizar 

 



Oleh ; Gusmizar 

Pranata Humas Ahli Muda pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat dan Praktisi Jurnalistik di Pasaman Barat 



HUMAS pemerintah adalah, unit kegiatan yang sumber daya manusia (SDM) bertugas di instansi pemerintah, termasuk di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat.


Sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)-nya, Humas atau praktisinya bertugas mengelola data, informasi dan komunikasi pemerintah kepada publik, sesuai program, gagasan dan informasi untuk publik yang disampaikan.


Sesuai tugas pokok dan fungsinya, Humas instansi pemerintah berperan membangun hubungan harmonis antara pemerintah dengan masyarakat atau publik, termasuk menulis berita (sebagai karya Humas) dalam rangka menyebarkan informasi kepada publik.


Selain itu, tugas atau peran Humas instansi pemerintah, menjaga dan meningkatkan citra atau reputasi positif pemerintah kepada masyarakat. Agar nama baik lembaga di mata publik selalu baik dan kondusif. Selain itu, kepercayaan publik terhadap pemerintah, melalui instansi yang ada tetap bersahabat.


Dalam menjalankan tugasnya, Humas harus bisa menulis berita atau menyebarkan informasi kepada publik dengan baik, sesuai aturan dan tuntutan yang berlaku, dengan memperhatikan pola penulisan dan prinsip jurnalistik.


Prinsip jurnalistik yang dimaksud adalah 5-W dan 1-H. Secara sederhana yang dimaksud dengan 5-W dan 1-H adalah, APA, SIAPA, MENGAPA, KAPAN, DIMANA dan BAGAIMANA. Prinsip jurnalistik indah yang harus diperhatikan dan dijadikan setiap Praktisi Humas, termasuk Wartawan berbagai media, dalam menulis berita.


Secara singkat, langkah yang dilakukan Humas, termasuk Wartawan mempedomani prinsip 5-,W dan 1-H, yang dilengkapi dengan ETIKA dengan ESTETIKA, dan dipedomani dalam setiap menulis berita.


Kata APA, menjelaskan tentang Apa Kegiatan atau Peristiwa yang dilaksanakan (kejadian yang terjadi). Kata SIAPA menjelaskan Siapa yang melaksanakan kegiatan atau Siapa saja yang terlibat dari peristiwa itu. MENGAPA Kegiatan dilaksanakan atau Mengapa peristiwa itu terjadi.


Lalu KAPAN Kegiatan dilaksanakan atau Kapan peristiwa itu terjadi. DIMANA Kegiatan dilaksanakan atau Dimana peristiwa itu terjadi. Peran dari ETIKA dari penulisan berita, berkaitan dengan Etik atau sikap seorang Humas atau Wartawan dalan pemberitaan yang dia tulis.


Etika ini lebih pada sikap atau etik seorang Humas Pemerintah ketika menulis berita yang dia buat. Berdampak positif atau negatifkah berita (informasi) yang dia sampaikan (tulis) kepala publik.


Lalu bagaimana pula dengan kata ESTETIKA bagi Humas, termasuk Wartawan dari berita yang dia tulis. Estetika, lebih fokus dengan sikap kehati-hatian pribadi Humas atau Wartawan ketika menyampaikan berita atau informasi yang dia sampaikan.


*Apa yang Dimaksud dengan Berita?*

Sebelum menulis berita, Humas atau Wartawan harus tahu terlebih dahulu dengan Apa yang dimaksud dengan Berita, baru Humas Pemerintah atau Wartawan menulis berita (informasi) itu sendiri.


Berikut, beberapa syarat penulisan teks berita adalah:

1. *Faktual*

Peristiwa atau kejadian yang akan disampaikan sebagai berita harus bersifat faktual atau fakta. Fakta adalah berdasarkan kenyataan atau mengandung kebenaran, bukan berdasarkan imajinasi atau khayalan.


2. *Aktual*

Aktual adalah istilah lain dari up to date, atau kejadian yang terkini. Sebuah peristiwa baru bisa menjadi berita kalau kejadiannya masih baru atau hangat.


3. *Menarik dan bermanfaat*

Peristiwa yang diangkat menjadi sebuah berita harus memenuhi unsur kemenarikan. Orang tentu hanya akan membaca atau menyimak sebuah berita yang dianggap menarik. Namun, kemenarikan ini biasanya dipengaruhi oleh manfaat yang terdapat di dalam berita tersebut. 


Manfaat yang dikandung dalam sebuah berita bisa bermacam-macam, tidak hanya satu jenis, di antaranya adalah informatif, menghibur, hingga memancing rasa empati (human interest).


4. *Tidak Memihak*

Peristiwa yang akan disajikan menjadi sebuah berita harus bersifat objektif alias tidak memihak. Misalnya, ketika melihat sebuah peristiwa tawuran antarpelajar, lalu anda akan menyajikannya menjadi sebuah berita. Cobalah untuk menempatkan diri pada posisi yang netral, tidak boleh berpihak kepada salah satu kelompok pelajar yang tawuran tersebut. (*)

iklan

klan ukuran 250px x 250px

×
Berita Terbaru Update