 |
| Gusmizar |
Oleh : Gusmizar
Pranata Humas Ahli Muda pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat, dan Praktisi Jurnalistik di Pasaman Barat
SEPERTI disajikan pada tulisan terdahulu, dengan judul "Humas Pemerintah Harus Lincah Menulis Berita",. agaknya pada tulisan in saling berkaitan, dengan harapan setiap Humas atau Praktisi Kehumasan di setiap satuan kerja (Satker) makin mahir dan lincah menulis berita.
Menjadi penulis berita berkualitas, sesuai tatacara penulisan, dengan mengacu pada prinsip jurnalistik 5-W dan 1-H, dilengkapi Etika bersama Estetika, tidak mesti diperoleh dari jalur akademik, tapi bisa dikembangkan secara otodidak.
Secara akademik, ilmu pengetahuan tentang jurnalistik diperoleh pada Fakultas Dakwah, seperti Universitas Islam Negeri (UIN), misalnya UIN Imam Bonjol Padang atau perguruan tinggi terkait yang lain.
Bagi orang-orang yang proses pembelajarannya di waktu kuliah tidak ada ilmu pengetahuan tentang jurnalistik. Maka ilmu jurnalistik, bisa dia peroleh secara otodidak Atan mandiri, sesuai ilmu pengetahuan dan pengalaman yang ada pada dirinya.
Dilain pihak, ternyata jadi jurnalis atau wartawan, seperti di Pasaman Barat tidak harus menginyam pendidikan di perguruan tinggi. Ilmu, wawasan dan pengetahuan jurnalistik bisa dimiliki siapa saja. Asa yang bersangkutan memiliki kemauan, terus berproses, mau belajar dan rajin membaca.
Patut menjadi perhatian bagi Praktisi Humas atau Wartawan pemula adalah, Apa yang dimaksud dengan Berita, bagaimana pengumpulan, mengolah dan menyampaikan atau menyajikannya hingga berita dimaksud dibaca publik.
*Pertama*. Apa yang dimaksud dengan Berita.
Berita adalah informasi baru atau laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi, disajikan melalui media seperti cetak, siaran, internet, atau secara lisan kepada khalayak luas.
Berita bertujuan untuk menginformasikan masyarakat tentang fakta terbaru dan penting.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai berita:
Informasi Baru: Berita menyampaikan informasi yang baru atau belum diketahui sebelumnya.
Fakta: Berita berdasarkan fakta dan peristiwa nyata yang terjadi.
Media: Berita disajikan melalui berbagai media seperti surat kabar, radio, televisi, internet, dan media sosial.
Khas: Berita memiliki ciri khas seperti aktualitas, penting, dan menarik perhatian publik.
Fungsi: Berita memiliki fungsi untuk menginformasikan masyarakat tentang peristiwa yang sedang terjadi dan menambah pengetahuan.
Jenis: Ada berbagai jenis berita, seperti berita langsung (straight news), berita opini (opinion news), berita interpretatif (interpretative news), berita investigasi (investigative news), dan berita mendalam.
*Kedua*. Bagaimana cara Mengumpulkan.
Agar bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan berita, tentu harus ada bahan-bahan yang dibutuhkan, sesuai bentuk kegiatan atau peristiwa yang dihimpun.
Di antara bahan yang dibutuhkan agar bahan beritanya lengkap adalah, Berkaitan dengan data, seperti jumlah peserta kegiatan dan siapa saja, nama lengkap dan jabatan, waktu kegiatan dan data menunjang lain, dilengkapi dengan dengan foto kegiatan.
Berkaitan dengan foto yang akan ditampilkan, juga harus sesuai dengan foto jurnalistik. Perhatian waktu dan potretan yang dilakukan. Agar fotonya layak dan pantas ditampilkan, maka potretlah objek yang diinginkan dengan fokus, dan jangan asal difoto.
*Ketiga*. Mengolah Berita.
Setelah bahan berita diolah, tugas Humas selanjutnya adalah melakukan editing terhadap berita yang ditulis. Naskah editan itulah selanjutnya dijadikan bahan berita yang siap untuk dipublikasikan di media bersangkutan.
Sepanjang berita yang dibuat sesuai aturan dan kaedah jurnalistik. Maks berita yang diolah itu pantas juga layak untuk disajikan. Sajikanlah berita tersebut ke media resmi lembaga, seperti Website, Facebook, Instagram, dan media sosial yang lain.
Kendati demikian, sukses atau tidak, bermutu atau tidak dan disenangi atau tidak berita yang dibuat dihadapan publik. Tidak terlepas dari sejauhmana kemampuan Humas atau Wartawan menyajikan berita yang dia tulis selanjutnya disajikan di hadapan publik. (*)
