-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Memahami Apa itu 5-W dan 1-H dalam Menulis Berita

Selasa, 04 Februari 2025 | Selasa, Februari 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-04T02:49:13Z
iklan

Gusmizar 

 



Oleh : Gusmizar 

Pranata Humas Ahli Muda pada Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, dan Praktisi Jurnalistik di Pasaman Barat


BERITA adalah informasi yang menarik, jelas, akurat dan lengkap, disampaikan dalam bentuk tulisan atau media cetak, audio atau media yang disajikan dengan radio, dan media visual atau informasi yang disajikan dalam bentuk gambar. Agar informasi yang disajikan jelas, tepat, akurat dan lengkap, penulis berita atau wartawan, harus mengurai kalimat yang ada dengan mengacu pada prinsip jurnalistik, berupa 5-W dan 1-H.


5-W dan 1-H. Grameds pasti tahu dong apa itu 5-W dan 1-H yang sering digunakan sebelum menuliskan teks berita atau bahkan menganalisis masalah di bidang marketing? Yap, penggunaan 5-W dan 1-H yang mana sering dianggap menjadi unsur-unsur utama dalam pembuatan suatu teks berita, terutama ketika akan menentukan suatu pokok berita. 


Sebelum menulis teks berita, Grameds tentu saja harus membuat kerangka teks terlebih dahulu menggunakan 5-W dan 1-H. Singkatnya, simbol sekaligus prinsip ini adalah panduan pertanyaan yang menjadi dasar dalam susunan berita. Setelah kerangka teks berita selesai disusun, 


Grameds hanya perlu menyempurnakannya saja. Lantas, apa sih sebenarnya 5-W dan 1-H itu?. Apa manfaat menggunakan pedoman 5-W dan 1-H dalam menyusun suatu teks, terutama pada teks berita? Nah, supaya Grameds memahaminya, yuk simak ulasan berikut ini!


Pada dasarnya, definisi dari 5-W dan 1-H ini adalah sebuah panduan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk menyusun sebuah teks berita. Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan “dijawab” sendiri oleh penyusun teks berita. Melalui jawaban-jawaban itulah, informasi akan teks berita akan tersusun dan kemudian disempurnakan sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaannya. 


Pada 5-W dan 1-H ini terdapat 6 unsur, yaitu berupa: What (Apa), Who (Siapa), Where (Dimana), When (Kapan), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Melalui 6 pertanyaan atau 6 unsur ini, Grameds akan merasa terbantu untuk menyusun teks berita dengan mudah.


What (Apa)

Dalam suatu berita, unsur What (Apa) ini harus menjadi hal utama yang diperhatikan. “Apa masalah/peristiwa yang terjadi?” 

Who (Siapa)

Unsur kedua ini berkenaan dengan siapa atau orang yang berkaitan dengan peristiwa yang akan dijadikan berita. Tak jarang, dalam suatu teks berita akan memuat pula pernyataan keterangan dari orang-orang yang terlibat tersebut. “Siapa yang terlibat dalam masalah/peristiwa tersebut?”


Where (Dimana)

Unsur ketiga ini berkaitan dengan tempat atau lokasi terjadinya masalah/peristiwa tersebut. Biasanya, dapat dijelaskan secara lebih detail. Misalnya di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. “Dimana tempat terjadinya masalah/peristiwa tersebut?”


When (Kapan)

Unsur keempat berkenaan dengan waktu terjadinya masalah/peristiwa tersebut. Berhubung teks berita itu adalah teks yang bersifat faktual, maka unsur keempat ini tidak boleh dipalsukan ya… Harus benar-benar sesuai dengan waktu terjadinya masalah/peristiwa tersebut. “Kapan masalah/peristiwa itu terjadi?”


Why (Mengapa)

Unsur kelima ini berkaitan dengan alasan mengapa masalah/peristiwa tersebut dapat terjadi. Unsur ini harus benar-benar diselidiki secara detail supaya ketika menyusun teks berita, Grameds tidak bingung atau lupa dengan peristiwa yang sudah terjadi. “Mengapa peristiwa itu bisa terjadi?”


How (Bagaimana)

Unsur terakhir adalah tentang bagaimana proses terjadinya masalah/peristiwa yang tengah dibahas. Biasanya, unsur inilah yang harus dijelaskan secara rinci supaya pembaca atau pendengar tidak kebingungan dengan inti berita. Dalam penjabarannya pun harus menggunakan konjungsi kausalitas (sebab-akibat). Unsur how (bagaimana) ini pun akan mendukung pernyataan dari unsur why (mengapa). “Bagaimana masalah/peristiwa itu dapat terjadi?”


Nah, semua unsur-unsur tersebut harus termuat pada sebuah artikel atau teks berita. Bahkan tak jarang, penulisan karya sastra seperti cerpen pun juga membutuhkan panduan 5-W dan 1-H ini supaya penulis lebih mudah dalam menyusun informasinya. Dalam ilmu jurnalistik, pedoman 5-W dan 1-H ini lebih sering disebut sebagai “Piramida Terbalik”. Sedikit trivia saja nih, 5-W dan 1-H ini biasanya akan menggunakan kata tanya. 


Contoh 5-W dan 1-H, untuk menyusun kalimat dari informasi dalam sebuah teks berita. Dengan beberapa poin pertanyaan yang diajukan..

Apa motivasimu menjadi seorang pegawai instansi pemerintahan?

Siapa saja yang berhak mengikuti ujian CPNS 2022 ini?

Dimana lokasi ujian CPNS 2022 diadakan?

Kapan ujian CPNS 2022 diadakan oleh pemerintah pusat?

Mengapa kamu tertarik mengikuti ujian CPNS 2022 ini?

Bagaimana proses pendaftaran hingga ujian CPNS 2022 ini?


Manfaat Penggunaan 5-W dan 1-H Dalam Penyusunan Teks BeritaS

ecara umum, penggunaan 5-W dan 1-H dalam upaya penyusunan teks berita justru akan mempermudah Grameds untuk menyusun teks berita yang baik dan benar. Ketika menerima informasi dari suatu peristiwa baik melalui jawaban narasumber maupun menganalisisnya seorang diri, penggunaan 5-W dan 1-H. Ini tetap harus menjadi panduan utama untuk menyusun teks berita. 


Saat ini, penggunaan 5-W dan 1-H pun tidak hanya diterapkan pada penyusunan teks berita saja, tetapi juga dalam kegiatan analisis bisnis perusahaan.

Singkatnya, penggunaan metode 5-W dan 1-H ini sangat memudahkan penulis untuk menyusun informasi utuh yang didapatkannya supaya dapat menjadi suatu teks yang baik dan benar. (*)

iklan

klan ukuran 250px x 250px

×
Berita Terbaru Update