-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tumpah ruah Warga Muhammadiyah, Ikuti Peringatan Milad

Minggu, 24 November 2024 | Minggu, November 24, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-24T00:29:40Z
iklan

Peringatan Milad Muhammadiyah Pasaman Barat di Hool Latifa Simpang Empat 



Pasaman Barat, smartsumbar.com, - Tumpah ruah warga Muhammadiyah, Aisyiyah dan organisasi otonom (Ortom) di lingkungan organisasi Islam besar se Pasaman Barat, Sabtu (23/11) menghadiri peringatan milad Muhammadiyah ke-112 di hooll Latifa Simpang Empat.


Peringatan hari lahir Muhammadiyah tingkat kabupaten itu dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Yosmeri Yusuf, bersama unsur pengurus lain, Syamsurizal.


Ribuan warga Muhammadiyah, Aisyiyah bersama pengurus Ortom Muhammadiyah se Pasaman Barat. Ortom di lingkungan organisasi kemasyarakatan Islam se Pasaman Barat adalah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah.


Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM), Gerakan Kepanduan Hisbul Wathan (HW) tingkat daerah, cabang dan ranting se Pasaman Barat.


Ketua PD Muhammadiyah Pasaman Barat, Ronaldi, melalui pidato iftitahnya menyampaikan, jika dilihat dari berdiri dan berkembangnya Muhammadiyah di negeri ini bermula dari hadirnya Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah didirikan KH Ahmad Dahlan, awal tahun 1912.


Madrasah ini memulai kegiatan belajar dan mengajar. Persisnya di ruang tamu rumah KH Ahmad Dahlan dengan ukuran 6x2,5 meter dengan tiga meja, kursi panjang dan satu papan tulis. Awalnya, terdapat sembilan peserta didik di madrasah itu.


Seiring berjalannya waktu, pendiri organisasi keagamaan ini, dapat dorongan dari santri dan muridnya untuk mendirikan organisasi yang akan mendukung keinginan madrasah. Organisasi itu diberi nama Muhammadiyah, dengan tujuan agar anggotanya meneladani Nabi Muhammad SAW.


Muhammadiyah resmi berdiri pada tanggal 18 November 1912, setelah melalui proses yang panjang. Pada tanggal 22 Agustus 1914, Muhammadiyah diakui sebagai badan hukum oleh Pemerintah Hindia-Belanda.


Pada awal berdirinya, Muhammadiyah dibatasi aturan yang ditetapkan Pemerintah Hindia-Belanda. Namun, dalam Kongres Boedi Oetomo tahun 1917 di rumah KH Ahmad Dahlan, ia menyatakan bahwa Muhammadiyah harus berkembang tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga di seluruh Jawa dan wilayah nusantara lainnya.


Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah, KH Ahmad Dahlan memperluas dakwahnya ke berbagai daerah. KH Ahmad Dahlan memimpin Muhammadiyah hingga wafat pada tahun 1923, dan kepemimpinan dilanjutkan oleh Kyai Haji Ibrahim hingga tahun 1931.


Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat, Yosmeri Yusuf, menyampaikan, semenjak beberapa waktu terakhir, pengurus Muhammadiyah, Aisyiyah bersama pengurus Ortom Muhammadiyah se Indonesia rayakan peringatan milad ke-112 Muhammadiyah.


Khusus di Pasaman Barat, peringatan milad Muhammadiyah secara terpadu dilaksanakan hari ini (Sabtu- red) di hool Latifa, Jalur 3/2 Simpang Empat. Tema dari peringatan milad Muhammadiyah ke-112 adalah  'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua'. 


Tema ini mencerminkan komitmen organisasi Muhammadiyah dengan warganya menjamin kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup yang inklusif,


Muhammadiyah ingin agar kesejahteraan tidak hanya dirasakan oleh sebagian orang, tetapi oleh semua orang tanpa kecuali. Organisasi ini menekankan pentingnya menciptakan kondisi sosial, ekonomi, dan spiritual yang adil dan setara bagi seluruh umat. (gmz)

iklan

klan ukuran 250px x 250px

×
Berita Terbaru Update