Peringatan hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Simpang Empat |
Pasaman Barat, smartsumbar.com, - Kesaktian pancasila, yang diperingati setiap 1 Oktober, seperti Selasa, 1 Oktober 2024 merupakan hari bersejarah dan memiliki makna yang dalam bagi setiap warga negara. Sehingga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).di negeri ini tetap utuh dan kokoh.
Seiring hal itu, segenap aparatur Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Selasa pagi, walau melalui apel pagi, memperingati hari kesaktian pancasila di halaman kantor itu, Simpang Empat. Sebagai pembina apel, Kepala Kantor, Rali Tasman dan komandan apel , Edisman, diikuti para pejabat, staf dan pramubakti.
Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, melalui amanatnya, menyampaikan, kesaktian pancasila, merupakan peristiwa sejarah nasional, dan memiliki makna yang patut diketahui setiap generasi, sehingga NKRI di negeri tetapi utuh dan kokoh.
Hari kesaktian pancasila, ulasnya, yaitu peristiwa Gerakan 30 September (G30S) Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai upaya jahat dalam mengganti ideologi bangsa. Ia juga mengajak peserta upacara untuk memetik nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri yang dijabarkan di tiap Sila.
"Pada Sila Pertama pada Pancasila diuraikan, Nilai Ketuhanan dan berkorelasi dengan umat Islam, yaitu keesaan Allah SWT. Sesuai surat Al-Ikhlas, menyangkut akidah. Tidak ada tawaran keesaan ini", katanya menguraikan.
Sementara pada Sila Kedua. Nilai kemanusiaan yang terkandung, yaitu tidak ada perbedaan dengan adanya berbagai suku dan bangsa. Pada nilai Sila Ketiga, keragaman diikat oleh Pancasila sebagai ideologi yang mampu menyatukan keragaman serta Sila Keempat memiliki nilai musyawarah dan unsur mufakat. Lalu Pada Sila Kelima, keadilan dalam perlakuan hukum yang sama bagi warga negara.
Hari kesaktian pancasila, katanya, memiliki sejarah dan makna yang menjadi perhatian, dikenang dan dijadikan motivasi bersama untuk membela negara dari berbagai hal merusak tatanan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Sehingga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) selalu utuh dan kokoh.
"Kita mengakui, nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air, terjadi perubahan. Namun, semenjak beberapa tahun terakhir, pemerintah melalui Kementerian dan lembaga terkait kembali menanamkan nilai-nilai pancasila kepada warga negara", kata Rali Tasman.
Melalui hari kesaktian pancasila ini, pihaknya berharap setiap warga negara, terutama generasi penerus bangsa di negeri ini, seperti Pasaman Barat, tidak lagi kaku dengan nilai luhur pancasila. (gmz)