-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Rali Tasman, minta Aparaturnya Budayakan Menyapa, Senyum dan Santun

Rabu, 16 Oktober 2024 | Rabu, Oktober 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-16T09:18:43Z
iklan

Kepala Kantor, Rali Tasman, jadi pembina apel pagi 

 


Pasaman Barat, smartsumbar.com, -  Pembentukan karakter harus tertanam dalam  diri setiap orang yang melayani. Pelayan dimaksud, termasuk aparatur di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat.


"Bagaimana mungkin masyarakat akan puas dengan layanan yang diberikan kepada mereka. Sementara aparaturnya tidak bersahabat", kata Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, selaku pembina pada apel pagi, Rabu (16/10).


Kebanggaan sekaligus kepuasan masyarakat yang berurusan, seperti di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, akan mereka terima setelah budaya senyum, ramah dan santun, selalu tercermin dalam wajah mereka.


Yang berurusan di setiap lembaga layanan publik, seperti di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, bukanlah orang-orang tertentu, kelompok madrasah, unsur KUA (Kantor Urusan Agama), tapi masyarakat luas, ulas Rali Tasman.


Urusan yang diperlukan masyarakat, seperti di Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat dan setiap KUA, berkaitan dengan urusan haji, zakat, wakaf, layanan nikah, sektor pendidikan, urusan agama Islam, dan sebagainya.


Budi pekerti ini, ulasnya lagi, berkaitan dengan akhlak , etika moral dan biasanya dikaitkan dengan perilaku aparat atau pihak tertentu sebagai pemberi layanan . Kebiasaan itu pengaplikasian dari 5-S, malah selalu ditanamkan kepada peserta didik di lembaga pendidikan yang bersangkutan.


Melalui momen peringatan hari santri tahun 2025, yang puncak kegiatan dilaksanakan dalam upacara bendera peringatan hari santri di halaman kantor bupati, Simpang Empat.


Memang benar seiring perkembangan jaman dan kehidupan yang semakin jauh dari peradaban sebelumnya, menyebabkan kita menjadi pribadi yang belajar untuk acuh terhadap lingkunganj sekitar. Entah hal itu terjadi karena kita merasa memiliki privasi terhadap kehidupan pribadi kita atau memang telah mulai meninggalkan kebiasaan 5S. Namun, tidak ada salahnya membiasakan 5S dalam kehidupan sehari-hari, ulas Rali Tasman.


Lalu, apa sebenarnya tujuan membiasakan budaya 5S dalam kehidupan sehari-hari?

1. Mudah akrab dan bergaul dengannya orang lain yang mungkin baru ditemui atau sudah lama ditemui.

2. Memperat tali persaudaraan di lingkungan pendidikan, ketika mengucapkan salam pada orang lain maka dapat mencairkan suasana dan individu yang diberikan salam akan merasa bahwa semua merupakan saudara kandung.


3. Menggunakan bahasa yang sopan dan baik pada saat berbicara dengan orang lain akan menyebabkan orang lain merasa dihargai dan dihormati.


4. Memberikan kosenyuman pada orang lain juga akan membuat orang lain merasa senang, gembira, dan damai bertemu dengan kita.


5. Bercerita pribadi yang baik, saling mencintai, menghormati, dan suka menolong sehingga mampu menciptakan lingungan yang harmonis, damai, dan nyaman.


Oleh karena itu, mari kita ibiasakan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun! Jangan tinggalkan kebiasaan positif ini untuk membentuk karakter baik kita, tambah Rali Tasman. (gmz)

iklan

klan ukuran 250px x 250px

×
Berita Terbaru Update