Sekolah lapang di lahan sawah Paraman Ampalu |
Pasaman Barat, smartsumbar.com, - SL (Sekolah Lapang) masih menjadi wahana belajar yang cukup efektif bagi petani. Sekolah Lapang merupakan proses pembelajaran non formal bagi para petani untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi.
Menyusun rencana usahatani, mengidentifikasi masalah dan pemecahannya, mengambil keputusan serta menerapkan usahatani yang lebih baik, kata Penyuluh Pertanian Kenagarian Rabi Jonggor, Eliza di lahan sawah Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh, Pasaman Barat, Selasa (22/10) kemarin.
Melalui sekolah lapang, katanya, petani dapat menambah ilmu pertanian sekaligus mempraktekkannya di lapangan dengan bimbingan penyuluh pertanian di wilayahnya.
Pada kesempatan yang sama, jelasnya, tim penyuluh pertanian mengajarkan petani tentang pengolahan lahan dan kesuburan tanah bagi petani padi di Paraman Ampalu, Nagari Rabi Jonggor, Gunung Tuleh.
Petani peserta sekolah lapang, ulasnya, sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Syarifudin dengan metode pembelajaran andragogi tersebut. Materi tentang Pengolahan lahan dan kesuburan tanah sangat tepat diberikan saat ini, karena petani sedang memulai tanam padi untuk Musim Gadu 2024.
Eliza, menghimbau, agar para petani menerapkan pengetahuan yang diterima di sekolah lapang tersebut, dan juga menyebarkan kepada petani lain yang belum berkesempatan mengikuti Sekolah Lapang. Dengan demikian diharapkan dapat terjadi peningkatan produksi padi, tidak hanya mencakup wilayah Program IPDMIP. Namun juga di seluruh wilayah Kabupaten Tulang Bawang. (gmz).