Suharjo |
Pasaman Barat, smartsumbar.com, - Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Suharjo, jelaskan, setiap ividen atau bukti fisik pelaporan, termasuk SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) dan Perjanjian Kinerja (Perkin),:wajib dilampirkan bukti fisik dari setiap pointer yang dijadikan bahan laporan.
Hal ini disampaikan Suharjo, dihadapa peserta apel pagi di halaman kantor itu, Simpang Empat, Selasa (9/7). Selain Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, apel pagi itu, juga diikuti para Kasi, Plt. Penyelenggara Zakat Wakaf, Gusnifar, kelompok pejabat fungsional, staf dan pramubakti se Kantor Kementerian Agama Pasam an Barat.
Sebagus apapun laporan yang dikerjakan dan selengkap apapun kegiatan yang dilakukan, jika tidak dilengkapi dengan bukti fisiknya, maka hasil penilaian yang akan diberikan atasan atau hendak diterima, tidak sesuai seperti yang diharapkan.
Sebaliknya, kegiatan yang dilaksanakan sedikit, tapi jika setiap pointer yang dilakukan dilengkapi dengan bukti fisik, maka hasil penilaian yang diberikan pimpinan atau atasannya, akan baik juga. Kendati demikian, setiap bukti fisik yang dijadikan pendukung atas laporan, harus linier atau sesuai antara kegiatan yang dilaksanakan dengan bukti fisik yang diajukan.
“Mengingat pentingnya bukti fisik sebagai SKP, atas apa yang dikerjakan, sehingga diharapkan seluruh ASN secara otomatis bisa membuat SKP berikut perjanjian kinerja yang dilakukan pada setiap tahun", kata Suharjo
Secara detail, mulai dari perencanaan, penyusunan hingga pembuatan SKP, jelas Mulyono, sasaran kinerja pegawai, juga merupakan salah satu persyaratan dalam melengkapi berkas untuk kenaikan pangkat pegawai. “Kita lengkapi dengan SKP yang terbaru agar persyaratan kenaikan pangkat bisa terpenuhi,” terangnya.
Hingga saat ini dan ke depan, ingat Kasubbag Tata Usaha itu, setiap pegawai pemerintah, seperti di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, wajib pandai sekaligus mahir mempergunakan fasilitas teknologi dan informasi, khususnya sarana yang memiliki jaringan internet, termasuk HP Android.
Kalau tidak, tambah Rali Tasman, maka bagi pegawai yang bersangkutan harus rela menyisihkan waktu dan biaya secukupnya, untuk belajar. "Hanya pegawai kreatif, inovatif dan mau peduli dengan dunia digital yang akan sukses, dan mendapat perhatian khusus dari atasan atau pimpinannya", akhirnya. (gmz)