-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Empat Sapi, Disembelih di Halaman Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat

Rabu, 19 Juni 2024 | Rabu, Juni 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-19T07:46:26Z
iklan

Penyembelihan Empat Sapi Kurban 

 Kan. Kemenag Pasaman Barat, Sembelih Empat Sapi


Pasaman Barat, smartsumbar, - Warga Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rabu (19/6) menyembelih empat ekor sapi kurban, dengan peserta kurban sebanyak 28 orang. Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di halaman kantor itu, Simpang Empat. 


Selain Kepala Kantor, Rali Tasman, Plt. Kasubbag Tata Usaha, sekaligus Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Suharjo, para Kasi dan Penyelenggara Zakat Wakaf, Asriwan, peserta penyembelihan hewan kurban di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, adalah Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Kepala Madrasah Negeri se Pasaman Barat.


Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, menjelaskan, walau secara nasional pelaksanaan shalat Idul Adha 1445 dilaksanakan hari Senin, 17 Juni 2024 lalu, dan hari ini (Rabu- red) berada di hari tasyrik atau waktu yang ditetapkan melakukan penyembelihan hewan kurban, dalam suasana hari raya Idul Adha, maka warga Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat melakukan penyembelihan hewan kurban hari ini (Rabu- red).


"Alhamdulillah, dalam suasana hari raya Idul Adha dan diidentikkan juga sebagai hari raya kurban, di lingkungan Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat melaksanakan proses penyembelihan hewan kurban, berupa sapi sebanyak empat ekor", kata Rali Tasman, didampingi Plt Kasubbag Tata Usaha, Suharjo dan Kasi Bimas (Bimbingan Masyarakat) Islam, Ronaldi.


Berkurban, ulas kepala kantor itu, adalah ibadah dibebankan kepada umat Islam yang sanggup juga mampu melakukannya. Selain itu, keikutsertaan umat Islam sebagai peserta kurban, juga sebagai cerminan dari kisah yang dilakukan Nabi Ibrahim terhadap puteranya Ismail.


Pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim terhadap puteranya, ulas Rali Tasman, adalah perintah Allah SWT terhadap keteguhan hati, keikhlasan dan sabar yang dilakukan Ibrahim, mengorbankan anaknya Ismail. Melihat keteguhan hati, keikhlasan dan kesabaran yang dilakukan Ibrahim, lalu Allah SWT melalui perantaraan malaikat, sosok Ismail ditukar dengan seekor Kibas (sejenis kambing).


Dampaknya, jelas Rali lagi, meningkatnya keimanan dan ketaqwaan hamba. Selain itu, juga bentuk kepedulian sosial dengan sesama. Dengan ikut berkurban, kita telah berbagi rezeki dan kenikmatan yang telah diberikan oleh sang Pencipta dengan sesama, sekaligus menjadi motivasi bagi umat Nabi Muhammad yang lain, termasuk di Pasaman Barat.


Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Ronaldi mengakui, kurban pada hakikatnya tidak sekedar mengalirkan darah binatang sembelihan, seperti sapi, kambing dan kerbau. Namun, lebih dari itu, berarti sebuah ketundukan seorang hamba secara total terhadap perintah Allah SWT dan menjauhkan diri dari hal atau sikap yang dilarang-NYA.


"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kukukukunya, dan bulu-bulunya," katanya.


Lalu yang ketiga, kata dia, sebagai ciri ke Islaman seseorang. Ke empat, sebagai syiar Islam, yang kelima adalah mengenang ujian kecintaan Allah kepada Nabi Ibrahim. Terakhir, sebagai misi kepedulian kepada sesama. 


Sebagian daging sapi tersebut, nantinya diserahkan untuk masyarakat sekitar Lubuk Sikaping. Sebagian lagi diserahkan kepada peserta kurban untuk dibagikan kepada yang mereka anggap laik menerima. (gmz)

iklan

klan ukuran 250px x 250px

×
Berita Terbaru Update