Kondisi Jalan Kabupaten |
Pasaman Barat, smartsumbar.com, - Jalan lintas kabupaten menghubungkan antara Simpang Tiga Alin ke Paraman Ampalu, dalam wilayah Kecamatan Gunung Tuleh, Pasaman Barat bertambah parah dan makin memprihatinkan.
"Jalan kabupaten antara ibukota kecamatan dari Simpang Tiga Alin menuju atau kembali dari Paraman Ampalu den sekitar adalah satu-satunya jalan kabupaten, dengan kondisi parah di Pasaman Barat", kata Mantan Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Helmi Erwadi bersama tokoh masyarakat Nagari Rabi Jonggor, Amaluddin Batubara, saat berada di Paraman Ampalu, beberapa hari lalu.
Sebagai wujud kepedulian aparatur pemerintah kenagarian bersama masyarakat setempat, menjelang masuknya liburan hari raya Idul Fitri tahun 1444 lalu, secara bersama dengan peralatan seadanya, mereka bergotong royong, menimbun lobang-lobang yang berada di bada jalan.
Bahan material yang dijadikan bahan untuk menimbun lobang di badan jalan, mulai dari ujung Simpang Tiga Alin hingga Jorong Sungai Magelang dan Paraman Ampalu, berupa tanah timbunan, tanah yang dimaksud dibuat juga sebagai bahan untuk membuat batubata (bahan bangunan berupa gedung atau rumah).
Jalan lintas Simpang Tiga Alin ke Paraman Ampalu, berjarak 11 kilo meter (km). Untuk menjawab keluhan masyarakat, sepanjang tiga km dari Paraman Ampalu hingga ke Jorong Sungai Magelang, dari arah utara menuju Simpang Tiga Alin, telah dibangun pada beberapa tahun lalu.
Lalu di tahun anggaran 2022 lalu, diperbaiki pula jalan kabupaten itu dari arah Simpang Tiga Alin menuju Paraman Ampalu, persisnya sampai di pangkat Dusun Alin Tagak, sepanjang 800 meter. Sementara sisanya sekitar tujuh km lagi makin parah, malah dilengkapi dengan pulau atau danau-danau kecil.
Dari informasi yang diperoleh, jelas mereka, tahun anggaran 2020 hingga tahun 2022 secara bertahap dana atau anggaran untuk pembangunan jalan lintas kabupaten dari Simpang Tiga Alin ke Paraman Ampalu telah ada. Namun karena Indonesia, termasuk Pasaman Barat dilanda penyebaran virus corona atau Covid-19, anggaran untuk pembangunan jalan lintas Simpang Tiga Alin menuju Paraman Ampalu, dialihkan.
Padahal, ulas mereka, yang membutuhkan jalan lintas Simpang Tiga Alin ke Paraman Ampalu, bukan saja untuk warga di Kenagarian Rabi Jonggor (saat ini menjadi empat kenagarian, yaitu Nagari Ranah Sungai Magelang, Bahoras, Seberang Kenaikan, dan Nagari Rabi Jonggor), tapi dibutuhkan juga bagi sebagian warga di Kecamatan Sungai Aur, yang sarana penghubungnya dari Paraman Ampalu.
Selain itu, kata mereka, karena pasar nagari Rabi Jonggor berada di Paraman Ampalu, secara otomatis jalan lintas yang dimaksud juga dibutuhkan para pedagang dari kecamatan lain, seperti Kecamatan Pasaman, Lembah Melintang, Sungai Beremas, dan dari berbagai kecamatan lain, termasuk dari luar kabupaten.
Saat ini, ulas mereka, ditunggu nyali pihak pemerintah daerah Pasaman Barat, apakah peduli dengan kondisi jalan lintas (kabupaten) atau tidak. Sebab, jalan lintas Simpang Tiga Alin ke Paraman Ampalu ini, satu-satunya jalan kabupaten terparah dan terburuk di Pasaman Barat.
Lain halnya jalan lintas Simpang Empat menuju Kecamatan Talamau. Jalan lintas bukanlah jalan kabupaten, tapi jalan provinsi. Namun, sepanjang tidak ada perhatian pemerintah kabupaten, melakukan koordinasi (paling tidak menyampaikan laporan tentang kondisi jalan ke pihak provinsi), berarti jalan provinsi yang kondisinya makin parah tidak akan pernah ada perbaikan. (gmz)