 |
| Muswil NA Sumatera Barat |
Pandangpanjang, smartsumbar.com - Sekretaris PW (Pimpinan Wilayah) Muhammadiyah Sumatera Barat, Apris, Sabtu (18/2) siang, buka Musyawarah Wilayah (Muswil) Nasyiatul Aisyiyah Sumatera Barat di Aula FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Kauman Padangpanjang.
Turut hadir di kegiatan Muswil NA Sumatera Barat di Kota Serambi Mekkah itu adalah, Wakil Bendahara Pimpinan Pusat (PP) NA, Fatihah Nur, Ketua Umum TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Sumatera Barat, Harneli, Kutub PW Aisyiyah Sumatera Barat, diwakili Fitranelly, Ketua dan unsur pengurus PD Muhammadiyah dengan Aisyiyah Pabasko (Padangpanjang Batipuh X Koto).
Menurut Apris, selain sebagai ajang silaturahmi dan temuramah antara pengurus bersama anggota NA Sumatera Barat dengan unsur pengurus bersama anggota kabupaten dan kota se Sumatera Barat. Muswil, juga dikenal sebagai ajang suksesi kepemimpinan NA tingkat Sumatera Barat, sesuai periodesasi kepemimpinan yang bersangkutan.
Sebagai organisasi kader, dan tergabung dalam wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), seperti di Sumatera Barat, NA juga sebagai organisasi khusus kaum pemudi (kelompok pemuda yang perempuan), dan struktur organisasi ini tertata dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah hingga tingkat pusat.
Untuk kepemimpinannya, kepengurusan NA untuk posisi tertinggi di tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, dan ranting. Hai ini diuraikan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Nasyiatul Aisyiyah sendiri, terang Ketua Kwarwil GKHW Sumatera Barat itu.
NA, ulas Apris, adalah kader Muhammadiyah, dan posisinya sebagai organisasi otonom di Muhammadiyah atau Aisyiyah. Kader-kader NA adalah pelanjut Aisyiyah, gerakan putri Islam yang harus aktif dan dinamis, seperti Ortom (Organisasi Otonom) di Muhammadiyah.
Selain NA, yang tergabung dalam wadah KNPI, Ortom pemuda lain adalah, Pemuda Muhammadiyah, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Ortom lain di lingkungan Muhammadiyah adalah, TSPM (Tapak Suci Putera Muhammadiyah), GKHW (Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan).
Apris menegaskan, saat ini Muhammadiyah di Sumatera Barat sedang melakukan konsolidasi organisasi dan ideologi. Sebagai bagian integral dari Muhammadiyah, tegasnya, NA juga harus terlibat aktif dalam gerakan itu. Musywil yang dilaksanakan ini, ujarnya, menjadi bagian penting dari konsolidasi itu.
Ketua PW Aisyiyah Sumatera Barat, diwakili Fitranelly, mengakui, NA perlu terus membenahi organisasi, sehingga bisa tampil lebih baik. Sebagai kader, harus mampu menyiapkan pimpinan dengan semangat dan nuansa baru setelah Musywil ini. NA merupakan bibit bagi kemajuan Aisyiyah di masa depan. Maka harus bersinergi dengan tujuan Muhammadiyah dan Aisyiyah,.
Yang membidangi pendidikan di PW Aisyiyah Sumatera Barat, bahwa ketua bersama pengurus mengatakan, NA bertanggungjawab mewujudkan perempuan berkemajuan, yakni berintegritas, berilmu, beramal, berpendidikan. Pendidikan wajib bagi perempuan agar terampil dan berilmu. NA harus punya banyak doktor dan pendidikan tinggi lainnya.
Kendati demikian, dia juga mengingatkan, berorganisasi jangan menjadi halangan bagi warga NA untuk membina keluarga, menjadi perempuan berkemajuan harus jadi teladan dalam keluarga dan masyarakat.
.
Ketua TP PKK Sumatera Barat, Harneli, mengajak NA saling bersinergi dalam mencarikan solusi atas berbagai persoalan umat dan bangsa. Banyak anak bermasalah saat ini. Mereka berasal dari orangtua yang juga bermasalah dan bercerai. Tidak mudah mendidik anak di zaman ini.
Ketua Panitia, Murdia Aini, menjelaskan, Musywil NA Sumatera Barat selama dua hari ini melaksanakan agenda yang telah dipersiapkan, seperti sidang-sidang sesuai jadwal, dan memilih pimpinan periode 2022-2026, selanjutnya menetapkan program kerja, dan mengevaluasi kegiatan beserta realisasi program periode sebelumnya.(gmz)
