Rombongan Studi Tour Siswa Pasaman Barat |
Kualalumpur, smartsumbar.com - Hari ketiga perjalanan siswa berprestasi dari berbagai lembaga pendidikan di Pasaman Barat, melaksanakan studi tour ke Malaysia. Kamis (7/12) rombongan kunjungi tempat bersejarah di ibukota negara tetangga itu.
Sesuai harapan Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, ketika melepas rombongan di kantor bupati, Simpang Empat hari Senin, 5 Desember 2022 lalu, dijelaskan, kunjungan siswa terbaik Pasaman Barat yang didampingi pejabat pemerintah daerah bersama guru ke Malaysia, bukan sekedar berwisata atau mengikuti rombongan berkunjung ke luar negeri, khususnya Malaysia.
Studi Tour ke Malaysia, ulas bupati, juga sarana belajar, menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman. Sehingga setelah para siswa bersama rombongan kembali ke daerah asalnya nanti, mereka bisa berbagi cerita dengan kepala sekolah/madrasah, majelis guru bersama warga sekolah atau madrasah yang lain.
Hari ketiga kegiatan studi tour atau disebut juga dengan studi banding ke Malaysia, para siswa bersama unsur pejabat daerah dengan jajaran pendamping, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman Barat, Agusli, bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada dengan maksimal. Jika di hari sebelumnya rombongan berkunjung ke salah satu lembaga pendidikan di Selangor, Malaysia. Di hari ketiga, rombongan mengunjungi tempat bersejarah, Dataran Merdeka, Istana Negara Malaysia, serta berwisata ke Genting Highland dan Masjid Agung Putra Jaya, kabanggaan masyarakat Malaysia.
"Sebagaimana tujuan yang diinginkan dari kegiatan ini adalah agar para siswa tidak sekedar pergi berlibur, tetapi juga dapat mengambil pelajaran dari setiap perjalanan yang dilalui. Diantara pelajaran penting yang mereka dapatkan, seperti mengetahui tahapan administrasi pengurusan mendapatkan paspor, cara memasuki ruangan di bandara, mengetahui chek in pesawat udara, cara menggunakan peralatan di hotel yang benar, mengetahui proses imigrasi bepergian ke luar negeri dan berbagai pengalaman lainnya,” ulas Agusli.
Pembelajaran yang dilalui dari studi banding ini hampir sama dengan model pembelajaran berbasis project yang saat ini tengah digencarkan pemerintah pasca pandemi dua tahun lalu. Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Ristek, Nadiem Makarim, menerapkan model pembelajaran saat ini, memicu kemandirian, kolaborasi, kreativitas siswa, kata Agusli, yang mengutip harapan Menteri Pendidikan itu.
Agusli berharap, dari kegiatan studi tour atau studi banding siswa terbaik Pasaman Barat ke Malaysia, merupakan salah satu konsep pelaksanaan proses pembelajaran antara guru dengan siswa, melalui belajar sambil berwisata ini sangat tepat untuk dilanjutkan di tahun depan.
“Dalam hal ini hendaknya kita juga berterimakasih atas kepedulian Pemerintah Daerah Pasaman Barat yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan ini. Harapannya, kegiatan Studi Bandingini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan bumi tuah Basamo,” harapnya. (gmz,)