Sosialisasi Penerapan Kurikulum Merdeka |
Pasaman Barat, smartsumbar.com Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, melalui Seksi Penmad (Pendidikan Madrasah), Sabtu (24/9) mengikuti Sosialisasi Penerapan Kurikulum Merdeka di aula Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Simpang Empat.
Sosialisasi penerapan kurikulum merdeka yang dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, dihadiri Plt. Kasi Penmad, Rali Tasman, dilaksanakan atas kerjasama dengan Penerbit Erlangga Cabang Pasaman Barat
Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Simpang Empat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, saat ini membuka sosialisasi itu menyampaikan, hingga saat ini belum semua sekolah atau madrasah di Sumatera Barat, dan Pasaman Barat lebih khusus, melaksanakan kurikulum merdeka.
Artinya bagi sekolah atau madrasah yang biasa dan belum sekolah penggerak berat sekolah atau madrasah bersangkutan masih menerapkan kurikulum 2013 dan kurikulum darurat, kata Muhammad Nur lagi menggunakan.
Widyaiswara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Barat, Feri Fren mejelaskan, kurikulum merdeka belajar adalah kebijakan pengembangan acuan pelaksanaan sistem pendidikan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI untuk pembelajaran peserta didik di sekolah dan madrasah
Kebijakan merdeka belajar, ulasnya, menjadi langkah mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia.
Kurikulum ini juga dikenal dengan pembelajaran intrakurikuler beragam, akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Dalam kurikulum ini, ulasnya, guru memiliki keleluasaan memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Guru juga bisa membuat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Sekolah Harus membantu SDM guru
terkait dengan kurikulum ini, sekolah atau lembaga pelaksana memiliki peranan untuk membuat sebuah rencana baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam jangka pendek, sekolah atau madrasah, dituntut untuk membantu sumber daya yang dimilikinya. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan bagi para guru.
Pelatihan tersebut mulai dari tingkat pemahaman terhadap kurikulum, konsep dan juga tahap implementasinya.
"Apapun kurikulum yang akan diterapkan di sekolah, dengan tulus hati, kita terus meningkatkan kompetensi diri demi memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna sesuai dengan tahap perkembangan murid-murid kita," pesan Feri Fren.
Untuk itu, teruslah belajar gunakan platform Merdeka Mengajar. Mari terlibat dalam komunitas belajar baik di dalam sekolah, antar sekolah, atau di organisasi-organisasi guru, dan sebagainya," pungkasnya, tambah Feri Fren mengakhiri. (gmz)