SHOFWAN KARIM ELHUSAINI |
Pasaman Barat, smartsumbar.com - Sebelas lembaga pendidikan yang dikelola sekaligus sebagai amal usaha Muhammadiyah, dinyatakan masuk dalam top UTBK (Ujian Tulis Barbasis Komputer) Nasional tahun ajaran 2021-2022.
Seperti yang dilansir di suaramuhammddiyah.id, terbitan Rabu, 31 Agustus 2022, diketahui, ternyata lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah se Tanah Air, banyak di antaranya berkualitas dan diperhitungkan di kancah nasional dan internasional.
Pada pelaksanaan UTBK tahun ajaran 2021-2022 kemarin, 11 sekolah yang dikelola sekaligus amal usaha Muhammadiyah masuk dalam top UTBK tingkat nasional, yang dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguran Tinggi (LTMT) tahun akademik 2022-2023, kata Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Barat, Shofwan Karim Elhusaini, melalui telepon selularnya dari Padang, Rabu (31/8) siang.
Dijelaskan ketua umum Muhammadiyah Sumatera Barat itu, lembaga pendidikan yang masuk dalam top UTBK tingkat nasional tahun pelajaran 2021-2022, berdasarkan urutan nilai adalah, SMA (Sekolah Menengah Atas) Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta (ranking 78), SMA Trensains Muhammadiyah Sragen (153), MAS Mualimaat Muhammadiyah (318), SMA Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman.
SMAS Muhammadiyah 1 Yogyakarta (422), Mas Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta (445), SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (496), SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (638), SMA Muhammadiyah 04 Depok (903), SMAS Muhammadiyah Wonosobo (929) dan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (985).
Bahkan sekoiah-sekolah yang tidak masuk dalam piloting juga ikut terdorong, ini prestasi yang luar biasa, terang Shofwan Karim Elhusaini, seperti mengutip paparan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Bidang Persekolahan PP Muhammadiyah, Didik Suhardi.
Ketua Tim Akselerasi Mutu Sekolah Muhammadiyah, Mohamad Ali menambahkan, tim yang dipimpinnya telah berikhitar sedemikian rupa, bukan hanya memberikan intervensi-intervensi tetapi juga memompa semangat dan membentuk mentalitas juara bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Tentu saja ini bukan proses yang mudah, namun Insya Allah akan kami pertahankan dan terus tingkatkan di masa yang akan datang,” ujar Ali optimis.
Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Alpha Amirrachman, mengatakan bahwa ranking UTBK bukanlah satu-satunya indikator bahwa sekolah dikatakan bermutu.
“Sekolah-sekolah Muhammadiyah memiliki _added value_ (nilai lebih) berupa Al Islam Kemuhammadiyahan. Kita ingin anak-anak didik kita bukan hanya cerdas, pintar dan terampil, tapi juga berakhlakul kharimah, berjiwa kepemimpinan dan kepeloporan, dan siap nantinya untuk berdakwah _amar ma’ruh, nahi munkar_,” ujarnya.
Alpha menambahkan bahwa Majelis Dikdasmen juga bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah untuk memperkenalkan perguruan-pergurtuan tinggi Muhammadiyah kepada anak-anak didik lulusan SMA dan MA Muhammadiyah.
“Karena banyak perguruan tinggi Muhammadiyah yang juga bagus dan berkualitas, dalam aspek tertentu tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri,” pungkasnya.
Menyikapi kondisi yang ada dan agar setiap lembaga pendidikan Muhammadiyah di Sumatera Barat, juga maju dan berkualitas, dibutuhkan komitmen dan persamaan visi dan persepsi di kalangan pengelola lembaga pendidikan Muhammadiya di Sumatera Barat.
Jika komitmen dan rasa kebersamaan menata sekaligus memajukan lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah se Sumatera Barat, maka harapan bersama itu akan terwujud. Secara teknis, tidak ada beda pengelolaan lembaga pendidikan antara yang dikelola Muhammadiyah dengan dikelola pemerintah.
Selain menjalankan kurikulum yang sama, malah di lembaga pendidikan Muhammadiyah ditambah dengan muatan lokal. Waktu proses pembelajaran antara satu sama lainnya, juga sama. Perbedaan mendasar hanya pada kelengkapan fisilitas saja, kata Shofwan Karim Elhusaini menambahkan. (gmz)