PEROLEHAN SUARA KETUA PWI Sumatera Barat |
Pasaman Barat, smartsumbar.com - H. Basril Basyar, sekaligus ketua Dewan Kehormatan PWI Sumatera Barat demisioner, akhirnya terpilih menjadi Ketua Organisasi Profesi Kewartawanan tingkat provinsi, untuk masa kepengurusan 2022-2027.
Terpilihnya anggota komisaris PT Semen Padang yang lalu sebagai ketua PWI Sumatera Barat untuk lima tahun ke depan, melalui pemilihan calon ketua dengan pesaingnya bersaing pada kesempatan itu, Heranif Firdaus. Ketua PWI Sumatera Barat yang terpilih pada kegiatan serupa, kepengurusan 2017-2022 di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Padang.
Pada penghitungan suara yang berakhir sekitar pukul 17.00 Wib, Sabtu sore tadi. Basril Basyar yang akrab disapa BB itu, berhasil mendapat 123 dukungan suara. Sementara Heranof hanya mendapat 51 suara..Dengan demikian, BB, otomatis kembali memimpin PWI Sumatera Barat untuk masa jabatan kedua.
Selain Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansyarullah, suksesi kepemimpinan PWI Sumatera Barat lima tahunan ini, juga dihadiri Ketua PWI Pusat, Atal Depari dengan wakilnya Zul Koto, bersama kepala instansi terkait, tokoh pers Sumatera Barat, dan undangan.
Mahyeldi Ansyarullah, melalui sambutannya menyampaikan, insan pers atau wartawan, seperti di Sumatera Barat, bukan saja jadi mitra kerja, untuk menjalankan sekaligus menyukseskan program kerja pemerintah.
Wartawan, ulasnya, juga sebagai wasit ketika melihat, mengamati dan mendorong roda pemerintahan. Wartawan Melalui organisasi profesi kewartawanan yang ada, seperti PWI dengan organisasi yang sah dan diakui eksistensi dengan keberadaan lembaganya oleh Dewan Pers, benar-benar mitra kerja sekaligus wasit.
Ketua PWI Pusat, Atal Depari, menyampaikan, sebagai organisasi profesi kewartawanan, sekaligus jadi lembaga insan pers tertua di tanah air. PWI, melalui sumber daya manusia yang ada di dalamnya, harus aktif, lebih berkualitas, dan mandiri melaksanakan tugas organisasi, seperti di Sumatera Barat ke depan.
Uji kompetensi wartawan atau UKW, bagi praktisi kewartawanan PWI, seperti di Sumatera Barat harus diikuti. Berkualitas atau tidaknya seorang wartawan saat ini dan ke depan, ditentukan oleh lulus atau tidaknya seorang wartawan saat mengikuti UKW.
Semenjak beberapa waktu terakhir, telah ada pula sertifikasi wartawan atau kewartawanan. Agar seseorang bisa memiliki sertifikasi kewartawanan, tentu harus dinyatakan lulus dari uji kompetensi kewirausahaan yang diikuti.
Seiring hal itu, tambah ketua PWI Pusat itu, kepala pengurus baru, pihaknya minta segera mendata ulang personil wartawan PWI yang ada di daerah ini. Pendataan yang dimaksud, bukan saja untuk keanggotaan. Pandataan dimaksud, termasuk peningkatan status dan kompetensi setiap anggotanya wartawan PWI di wilayah kerjanya. (gmz)