Tujuh Kunci Huntara, Diserahkan |
Pasaman Barat, smartsumbar..com - Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu), MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre), Rabu, 1 Juni 2022, secara resmi menyerahkan tujuh kunci rumah hunian sementara (Huntara) kepada tujuh kepala keluarga (KK) di Simpang Rimbo Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
Penyerahan tujuh kunci rumah Huntara di Jorong Simpang Rimbo Abu itu, juga diikuti pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dengan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) tingkat kabupaten.
Organisasi yang tergabung dalam AMM itu adalah, PD. Pemuda Muhammadiyah, PD. Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), dan Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Jorong Timbo, dengan sejumlah kejorongan lain di Negeri Kajai Kecamatan Talamau, merupakan salah satu jorong terparah ditimpa gempa vulkanik hari Jumat, 25 Februari 2022 lalu.
Ketua PDM Pasaman Barat, Ronaldi, didampingi unsur pengurus lain, pada kesempatan itu menjelaskan, selain ratusan rumah warga yang rusak parah, sedang dan ringan. Gempa yang mengguncang tanah Pasaman Barat, dan dirasakan sejumlah daerah lain di Sumatera Barat dengan provinsi tetangga, kondisi itu juga merusakkan mesjid atau musholla, dan sarana pendidikan.
Beberapa hari setelah gempa menimpa warga Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, keluarga besar Muhammadiyah secara nasional, melalui MDMC peduli selalu berada di tengah masyarakat, dengan mendirikan tujuh rumah Huntara. Kunci dari tujuh rumah itu secara resmi, diserahkan hari ini (Rabu sore-red) kepada tujuh keluarga yang dimaksud.
Timbo Abu, Rabu 1 Juni 2022 bertepatan dengan Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, PDM Pasbar dan PDA Pasbar didampingi Angkatan Muda Muhammadiyah, MDMC dan Lazismu Pasbar melalukan penyerahan kunci rumah hunian sementara yang dibangun Muhammadiyah kepada 7 (tujuh) KK di Timbo Abu Nagari Persiapan Simpang Timbo Abu Kajai Kecamatan Talamau.
Sekretaris PDM Pasaman Barat, Mizlan, mengakui, bagi organisasi yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, setiap ada musibah, seperti gempa, banjir atau longsor, maka keluarga besar persyaratan, melalui MDMC selalu hadir dan bersinergi dengan semua pihak, memberikan karya nyata di tengah masyarakat, seperti membangun tujuh unit Huntara di Jorong Timbo Abu.
MDMC, terang Mizlan, adalah nama lain dari LPB (Lembaga Penanggulangan Bencana) Muhammadiyah. Secara nasional, lembaga ini didirikan tahun 2007.Wadah yang bergerak di bidang penanggulangan bencana, sesuai dengan kegiatan atau program penanggulangan bencana. (gz/irz)