Inilah Kondisi Korban di Sikabau
Pasaman Barat, smartsumbar.com- Empat orang pengunjung dua objek wisata di Pasaman Barat, Selasa (3/5) sore tenggelam. Sumatera Barat. Hari pertama objek wisata dibuka disaat liburan hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah/2022 Masehi. Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) setempat, Rida Warsa, Selasa sore menjelaskan, peristiwa naas itu terjadi di Objek Wisata Pantai Sikabau yang berada Nagari Parit Kecamatan Parit Koto Balingka dan Objek Wisata Lubuk King di Nagari Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang.
“Dugaan sementara penyebab meninggalnya empat orang korban tersebut karena hanyut dan tenggelam, patut diduga keempat korban itu tidak bisa berenang", katanya menjelaskan peristiwa yang terjadi di dua lokasi berbeda itu.
Dijelaskan, tindakan yang dilakukan bersama pihak terkait lainnya adalah melakukan pencarian upaya evakuasi terhadap seluruh korban bersama personel TNI/Polri, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan didampingi pihak Pemerintahan Nagari dan Kelompok Masyarakat Sadar Wisata sebagai penanggung jawab objek wisata tersebut.
“Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas liburan lebaran kali ini, agar senantiasa mawas diri dan berhati-hati baik selama dalam perjalanan dari dan menuju lokasi ataupun ketika berada di objek wisata tujuan”, ingatnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum diperoleh keterangan resmi dari pihak penanggung jawab lokasi objek wisata terkait kronologis kejadian yang sudah memakan korban jiwa itu. Berikut identitas korban sementara yang berhasil dihimpun:
Di Pantai Sikabau, yaitu Satu inisial F (42) Laki laki, pekerjaan pedagang, Dua. L TY (28) laki laki, Mahasiswa, Tiga. A (52) laki laki, Petani Sementara di kawasan Lubuk King, yaitu RH (16) laki laki, pelajar
Korban ditemukan pada Selasa sore atau empat jam setelah korban diketahui hilang. Selasa malam ini keempat korban sudah berada di rumah duka,” katanya menjelaskan.
PMI berharap agar setiap kelompok atau panitia yang mengadakan kegiatan wisata khususnya wisata air yang termasuk beresiko agar dibentuk semacam tim keselamatan dari pemuda atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat.
“Kita dari PMI memberikan bersedia memberikan ilmu pertolongan pertama dan dari Basarnas (ilmu Water Rescue) siap untuk melatih mereka secara gratis,” katanya.
Apalagi, katanya saat ini Pasaman Barat banyak objek wisata berbasis air seperti pantai, air terjun, bendungan bahkan waterboom. (gmz/irz)
|