Kementerian Agama Pasman Barat, Canangan Kemenag |
Pasaman Baras, martsumbar.com --
Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, Selasa (8/3) siang, melalakukan
pembinaan sekaligus memberi pengarahan pada pertemuan Penyuluh Agama Islam
(PAI) Fungsional, dan PAI Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) se Pasaman Barat di
aula kantor itu, Simpang Empat.
Pertemuan yang dipandu Kasi
Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Ronaldi, diikuti kepala KUA (Kantor Urusan
Agama) se Pasaman Barat. Mulai Rabu, 9 Maret 2022, Kantor Kementerian Agama
Pasaman Barat menggelar aksi gotorgroyong, membersihkan mesjid dan mushala, rusak
akibat gempa melalui program Kementerian Agama (Kenenag) Peduli. Bagi PAI Fungsional dan PAI Non
PNS yang perempuan, selama aksi Kemenag Peduli, berperan sebagai fasilitator
kegiatan “traumahilling” atau tim pemberi keceriaan kepada generasi penerus
yang masih berusia dini. Traumahiling dipandu Lina Sariyenti bersama tim, sehingga
anak-anak itu selalu ceria, dan tidak larut dalam suasana sedih, setelah rumah
mereka rusak akibat gempa. Kasi Bimas Islam, Ronaldi,
menjelaskan, di Pasaman Barat terdapat empat orang PAI fungsional dan 99 orang
PAI Non PNS, seluruhnya tersebar di setiap kecamatan. Berhubung kabupaten yang
berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Barat, sebagai kabupaten
pemekaran, maka PAI Non PNS pada setiap kecamatan, Sembilan orang. Kepala Kantor Kementerian Agama
Pasaman Barat, Muhammad Nur, minta setiap PAI Fungsional, dan PAI Non PNS se
Pasaman Barat, mulai Rabu (besok) bukan lagi menjadikan diri masing-masing
sebagai penyuluh agama di tengah masyarakat. Tapi sebagai pelaku aksi
gotongroyong, membersihkan mesjid atau mushala yang rusak akibat gempa. Sebelum seluruh Tim Kemenag
Peduli menacarkan program Kemenag Peduli Gempa Pasaman Barat, ulas Muhammad
Nur, hari besok pagi (Rabu-red) dilaksanakan acara pelepasan rombongan secara
resmi di halaman kantor. Setiap peserta diwajibkan berpakaian olahraga, dengan
membawa peralatan yang dibutuhkan. Ketua Kelompok Kerja Penyuluh
Agama (Pokjaluh) Pasaman Barat, Edi Halomoan, menyampaikan, selain melancarkan
aksi bersih-bersih ke setiap lokasi bencana, terutama mesjid dan mushala,
program Kemenag Peduli Pasaman Barat, merupakan agenda khusus sekaligus
tindaklanjut dari agenda rutin penyuluhan ke tengah masyarakat. Yang menjadi perhatian bagi warga
penyuluh agama Islam, apakah fungsional maupun PAI Non PNS di Pasaman Barat,
ulas Edi Halomoan, aksi bersih-bersih yang dilaksanakan secara bersama
nantinya, bukan semata karena Pasaman Barat, khususnya Kecamatan Talamau
ditimpa gempa vulkanik beberapa hari lalu. Kegiatan ini, tamahnya, adalah
bentu kebersamaan antara aparatur Keenterian Agama, yang saat ini berperan
sebagai penyuluh agama terjun selanjutnya memberikan pencerahan dan konsultasi
agama ke tengah masyarakat, khususnya bagi warga korban gempa. (gmz) |