Kepala Jelaskan Kegiatan Kemenag Peduli |
Pasaman Barat, smartsumbar.com –
Hari Kamis, 10 Maret 2022, merupaan hari kedua Tim Kementerian Agama (Kemenag)
Peduli Gempa Pasaman Barat, melaksanakan gotong royong membersihkan puing-puing
dari reruntuhan dinding, loteng, dan atap mushala, akibat gempa di Kenagarian
Kajai, Kecamatan Talamau.
Seiring hal itu, Wartawan media
Televisi (TV) dan online yang bertugas di Pasaman Barat, beberapa saat
menjelang Tim Kemanag Peduli menjalankan pengabdiannya di lokasi gempa hari ini
(Kamis-red), mendatangi Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur
sekaligus melaksanakan wawancara secara khusus di depan tenda pengungsian,
komplek kantor.
Kepala Kantor Kementerian Agama
Pasaman Barat, Muhammad Nur, dihadapan jurnalis televisi dengan media online,
menyampaikan, sebagai bukti kepedulian dan tanggungjawab moral kelembagaan, Tim
Kemenag Paduli secara berturut-turut melancarkan aksi bersih-bersih mushala,
terdampak gempa di wilayah Nagari Kajai.
Hari Rabu, 9 Maret 2022 kemarin,
tim yang diperkiat sebanyak 50 orang, terdiri dari ASN (Aparatur Sipil Negara)
Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, ASN Kantor Urusan Agama (KUA), Penyuluh
Agama Islam (PAI) Fungsional, dan PAI Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) se Pasaman
Barat. Kemarin, mereka membersihkan tiga unit mushala di Kampung Lubuk Panjang,
Jorong Kampung Alang, Nagari Kajai.
Hai Kamis ini, Tim Kemenag Peduli
menberihkan beberapa mushala di kawasan Kampung Parit, Jorong Pasa Lamo, Nagari
Kajai. Seperti halnya hari Rabu kemarin, saat ini mereka juga membersihkan
bahan material (reruntuhan) dinding, loteng, dan atap mushala di setiap lokasi.
Dengan harapan, beberapa waktu ke depan sarana ibadah kebanggaan masyarakat
setempat dibangung dan bisa dimanfaatkan kembali.
Pengungsi Pulang
Di hari yang sama, sesuai surat
edaran Bupati Pasaman Barat, Hamsurdi, bahwa masa tanggap darurat dampak gempa
vulkanik yang melanda Kecamatan Talamau dan Kabupaten Pasaman Barat secara umum
berakhir hari ini (Kamis-red). Maka setiap pengungsi, dipulangkan ke rumah atau
jorong asal masing-masing.
Dari pengungsian, seperti dari
komplek Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Simpang Empat, mereka diangkut
dengan bis yang disediakan pememerintah daerah, melalui Dinas Perhubungan dan
Dinas Sosial. Selain itu, pengungsi dimaksud diangkut oleh anggota keluarga
mereka yang berdomisili di Simpang Empat dan sekitar.
Khusus dari Kantor Kementerian
Agama Pasaman Barat, tambah Muhammad Nur, mulai hari ini (Kamis-red) warga asal
Kajai yang mengungsi di kantor, dikembalikan ke kejorongannya kembali. Namun,
bagi anak-anak usia bawa lima tahun (Balita) dan usia sekolah tingkat dasar,
tentu masih butuh perhatian secara khusus dari orangtua bersama tim. (gmz/irz)