Siswa MIN 1 Pasaman Barat, Laksanakan shalat duha di mushala madrasah itu |
Pasaman Barat, smartsumbar.com –
Menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi penerus, harus dimulai semenjak
mereka berada dalam usia dini. Selain membiasakan diri agar selalu taat kepada
Yang Maha Kuasa, dengan menjalankan ajaran dan menjauhi larangan-Nya, juga menjadi
bekal hidup, ketika mereka dewasa.
Beberapa kebiasaan yang
semestinya dilestarikan setiap anak bangsa adalah, Satu. Selalu melestarikan
hidup bersih dan sehat, Dua. Melaksanakan shalat duha di mushala setiap hari
sekolah dan di rumahnya masing-maisng, Tiga. Membiasakan gemar mengaji (membaca
ayat-ayat alquran, dan sebagainya, kata Kepala MIN 1 Pasaman Barat, Gustina,
usai menvikuti pelaksanaan shalat duha, diikuti peserta didiknya di madrasah
itu, Air Bangis, Kamis (3/2).
Pengetahuan agama yang dimiliki
sejak seseorang masih berusia dini, ulas Gustina, akan dia rasakan manfaatnya
jika dirinya telah berusia dewasa. Selain cepat diresap dalam akal dan fikiran,
ilmu yang ada sulit untuk hilang. Sehingga jadi terbiasa selanjutnya
dilestasikan pada setiap aktivitas kehidupan yang bersangkutan.
Belajar semenjak seseorang
berusia dini, terang kepala MIN 1 Pasaman Barat lagi, diibaratkan dengan
mengukir di atas batu. Selain cepat diterima, selalu diasah, bakas dari ilmu
pengetahuan yang dimiliki sangat membekas, dan sulit untuk hilang dalam
akal/fikiran bersangkutan. Sebaliknya, jika pengetahuan agama diperoleh ketika
seseorang berusia dewasa, otomatis sulit untuk diterima.
Untuk itu, Gustina mengajak
setiap orangtua, majelis guru di setiap lembaga penddkan tingkat pra sekolah
hingga tingkat pendidikan, tanamkanlah nilai-nilai agama kepada puera/puteri
atau peserta didiknya sejek dini. Sehingga, ilmu pengetahuan keagamaan yang
mereka peroleh menjak belak hidup bagi mereka, ketika dewasa. (gmz/irz)