Pengurus dan Anggota DPD AGPAII Kota Pariaman ke Pasaman Barat |
Pasaman
Barat, smartsumber.com – Guna meningkatkan komunikasi, dan memererat silaturrahmi,
pengurus Assosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota
Pariaman, Rabu (16/2) kunjungi pengurus AGPAII Pasaman Barat. Pertemuan itu,
dilaksanakan di aula kantor Kementerian Agama setempat, Simpang Empat.
Pertemuan pebgurus
AGPAII dua kabupaten/kota ini, dihadiri Ketua DPW organisasi profesi bagi guru
PAI Sumatera Barat, Fathul Bahri, Kepala Kanotor Kementerian Agama Kota
Pariaman, Miswan bersama pejabat terkait. Dari Pasaman Barat, rombongan
diterima kepala Kementerian Agama setempat, Muhammad Nur, para pejabat dan
pengawas PAI.
Ketua AGPAII
Pasaman Barat, Muzardin, menjawab Humas, menjelaskan, sebenarnya keinginan pengurus
bersama anggota AGPAII Pariaman ke Pasaman Barat, telah lama. Namun, karena
kondisi dan banyaknya kegiatan, pertemuan itu bisa dilaksanakan di aula Kementerian
Agama Pasaman Barat hari ini, (Rabu-red).
Pasaman Barat,
ulasnya, terdapat 11 kccamatan, dan di masing-mausngnya terbentuk pengurus DPC
(Dewan Pengurus Cabang) AGPAII. Di antara tugas dan program hendak capaian di
wilayahnya adalah, menghimpun masukan, usul, saran dan pendapat bersama
pemerintah kecamatan, pihak terkait dengan guru PAI se kecamatan setempat.
Kunjungan rombongan
pada studi komparatis pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) AGPAII Kota Pariaman
ke Pasaman Barat, ulasnya, merupakan sarana mempererat silaturahmi, menjalin sinergitas
program organisasi profesi guru PAI di dua daerah.
Sehingga DPD
AGPAII Pariaman bersama DPD AGPAII Pasaman Barat, selalu bersinergi, kompak dan
memiliki tekat yang sama, memajukan serta meningkatkan kualitas, kemandirian
dan profesionalistas guru PAI di Kota Pariaman dan Pasaman Barat.
Kepala
Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, mengakui, keberadaan guru
PAI di setiap jenjang pendidikan sangat menetukan terbenuknya karakter, pemahaman
terhadap nilai-nilai agama, sikap,
karakter dan kepribadian. Sehingga mereka akan sukses menuju generasi Islami
yang qurani.
Selain itu,
membentuk generasi penerus agar selalu, taat dan menjauhi segela bentuk
larangan atas ketentuan atas tuntunan alquran dan sunnah kepada generasi
penerus sejak dini, mulai tingkat pra sekolah hingga pendidikan dasar, sangat
menentukan. Karane itu, peran dan perhatian guru PAI sangat menentukan.
Ada tiga hal
menentukan terbentuknya generasi islami, patuh, taat dan selalu menjauhi setiap
larangan-Nya di setiap lembaga pendidikan yang ada. Ketiha hal itu adalah, Satu.
Berdasarkan infut atas proses pembelajaran di lembaga pendidikan bersangkutan,
Dua. Faktor sarana dan prasarana, dan bagian Tiga. Ditentukan oleh skil atau
kemampuan setiap pendidik di sekolah atau madrasah bersnagkutan.
Guru PAI di
setiap tingkatan, terang Muhammad Nur, adalah aparatur pemerintah yang memiliki
dua induk pembina. Di satu sisi, mereka berada di bawah naungan pemerintah
daerah, melaui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinai atau kabuaten/kota masing-masing.
Dipihak lain, seluruh guru PAI juga berada dalam pembinaan Kementerian Agama.
Pada kenyataanya,
terang kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat lagi, ada guru yang
diperbantukan dari Kementerian Agama, sebagai guru bertugas atau menjalankan program
belajar dan mengajar di lembaga pendidikan umum. Otomatis pengajian dan
pembayaran tunjangan sertifikasi meraka murni dari Kementerian Agama.
Di tengah
perkembangan zaman, kemajuan arus teknologi dan informasi saat ini, setiap guru
PAI harus mau sekaligus mampu menjadikan dirinya lebih kreatif, mandiri serta professional.
Jangan jadingan dunia digital saat ini, menghambat perkembangan dan kemajuan
profesionya, tapi harus labih baik, juga makin berkualitas. (gmz)